Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh pendidikan Anak Usia Dini, yaitu
suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan pada anak sejak lahir sampai usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (UU Sisdiknas
Pasal 1, butir 14)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orang tua dan guru. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang tua (tanpa arahan dan intervensi orang tua dan lingkungan), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak.
Prinsip Perkembangan Anak
Permainan secara garis besar dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu permainan rekreatif dan permainan edukatif. Permainan rekreatif adalah permainan yang bersifat menyenangkan dan menumbuhkan imajinasi yang tinggi dan biasanya dibuat dengan teknologi yang tinggi pula, contohnya mobil-mobilan, robot-robotan, dll. Sedangkan permainan edukatif adalah permainan yang menyenangkan dirancang untuk tujuan latihan tertentu, atau sebagai sarana untuk melatih kemampuan anak.
Tujuan
Yang perlu diperhatikan dalam permainan edukatif yaitu :
Jika dilihat dari fungsi permainan terhadap perkembangan pribadi anak akan terlihat berbagai fungsi permainan dalam mendukung perkembangan anak tersebut, seperti kesimbangan mental, kestabilan emosi, kecepatan berfikir, daya konsentrasi, sosialisasi, kepemimpinan dan lain-lain.
Permainan sebagai sarana yang dapat dipakai untuk melatih kestabilan emosi dan sebagai sarana penyesuaian terhadap emosi.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Hal ini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1997).
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orang tua dan guru. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang tua (tanpa arahan dan intervensi orang tua dan lingkungan), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak.
Prinsip Perkembangan Anak
- Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasa aman dan nyaman dalam lingkungannya.
- Anak belajar terus menerus dimulai dari membangun pemahaman tentang sesuatu, mengekplorasi lingkungan, menemukan kembali tentang sesuatu konsep, hingga membuat sesuatu yang berharga.
- Anak belajar melalui interasi sosial, dengan orang dewasa maupun teman sebaya.
- Minat ketekunan anak akan memotivasi belajar anak.
- Perkembangan dan gaya belajar anak akan dipertimbangkan sebagai perbedaan individu.
- Anak belajar dari yang sederhana sampai yang komplek, dari yang konkret ke abstrak, dari yang berupa gerakan ke bahasa verbal, dari diri sendiri ke interaksi verbal.
Permainan secara garis besar dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu permainan rekreatif dan permainan edukatif. Permainan rekreatif adalah permainan yang bersifat menyenangkan dan menumbuhkan imajinasi yang tinggi dan biasanya dibuat dengan teknologi yang tinggi pula, contohnya mobil-mobilan, robot-robotan, dll. Sedangkan permainan edukatif adalah permainan yang menyenangkan dirancang untuk tujuan latihan tertentu, atau sebagai sarana untuk melatih kemampuan anak.
Tujuan
- Menambah wawasan guru dalam rangka efektivitas belajar mengajar disekolah.
- memberi kesempatan guru untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran.
- memberikan informasi guru untuk menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan anak.
- Berorientasi kepada kebutuhan anak. Kegiatan permainan harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangan secara individual.
- Dengan bermain dapat merangsang anak untuk melakukan ekplorasi dengan lingkungannya.
- Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi tercermin melalui kegiatan yang membuat anak tertarik, fokus, serius dan konsentrasi.
- Menyediakan lingkungan sehingga anak senang dan aman.
- Mengembangkan kecakapan yang diarahkan untuk mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan mempunyai keterampilan yang berguna untuk kehidupan kelak.
- Menggunakan alat dan sumber yang sesuai kebutuha.
- Diulang-ulang secara bertahap mengacu kepada prinsip-prinsip perkembangan.
- Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh dan mencakup semua aspek perkembangan (kognitif, efektif, dan psikomotor)
Yang perlu diperhatikan dalam permainan edukatif yaitu :
- Penataan lingkungan, dalam penataan permainan edukatif berbeda dengan alat rekreatif, untuk alat ini harus tertutup dan diberikan sesuai dengan rencana pembelajaran yang akan diberikan.
- Pengarahan sebelum bermain, dalam kesempatan ini guru harus memperkenalkan alat yang akan dipakai, memberikan cara atau aturan dalam menggunakan alat, kapan memulai dan mengakhiri, dan merapikan kembali alat.
- pelaksanaan permainan, sebaiknya guru memberikan contoh dalam melaksanakan permainan, memberikan motivasi, memberikan bantuan anak yang membutuhkan, mencobakan dengan cara lain untuk memperkaya pengalaman anak, dan mendokumentasikan hasil yang dicapai anak.
- kegiatan setelah bermain, yaitu membereskan alat, jika anak belum terbiasa, anak harus dilibatkan dalam membereskan.
Jika dilihat dari fungsi permainan terhadap perkembangan pribadi anak akan terlihat berbagai fungsi permainan dalam mendukung perkembangan anak tersebut, seperti kesimbangan mental, kestabilan emosi, kecepatan berfikir, daya konsentrasi, sosialisasi, kepemimpinan dan lain-lain.
- Fungsi permainan terhadap perkembangan mental.
- Fungsi permainan sebagai kestabilan emosi.
Permainan sebagai sarana yang dapat dipakai untuk melatih kestabilan emosi dan sebagai sarana penyesuaian terhadap emosi.
- Fungsi permainan terhadap kecepatan proses berpikir
- Fungsi permainan terhadap daya konsentrasi
- Fungsi permainan terhadap pendekatan jarak sosial.
- Fungsi permainan terhadap kepemimpinan
penggunaan alat permainan sangat menjunjang utk memicu kreatifitas anak,saya setuju :)
BalasHapus