Sebetulnya, di dunia pendidikan tidak ada istilah
anak nakal, yang ada adalah anak kreatif. Kreatifitas tidak hanya bakat dalam
bidang seni atau musik, akan tetapi meliputi cara berpikir kreatif dalam setiap
bidang. Kreatifitas bukan bergantung pada IQ. Anak yang kreatif memiliki taraf
kecerdasan tinggi, tetapi belum tentu memperoleh angka tinggi dalam tes IQ,
terutama yang mengukur kemampuan akademis. Kreatifitas
Anak merupakan proses pembelajaran yang terus menerus dan dilakukan
sejak dini.
Berikut beberapa cara menumbuhkan kretifitas anak
yang dikutip dari buku “Cara Mengembangkan Kreatifitas Anak” oleh Reynold Bean,
Binarupa Aksara, 1995 :
1. Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaan, keinginan dan gagasannya tanpa mencela atau membuatnya malu
1. Beri kesempatan anak untuk menyampaikan perasaan, keinginan dan gagasannya tanpa mencela atau membuatnya malu
2. Hormatilah cara anak mengekspresikan kreatifitasnya dengan memberikan pengakuan dan pujian terhadap proses kreatif yang dilakukannya
3. Ciptakanlah lingkung rumah yang kaya akan peluang mengekpresikan diri dengan menyediakan sumberdaya seperti mainan, buku, benda bekas, ruang dan waktu untuk kreatifitas
4. Tanyakan dahulu pendapat atau penilaian anak terhadap hasil karyanya sebelum orang di sekitarnya memberikan penilaian
5. Akui dan hargai hasil karya anak dengan membingkainya, menempel hasil karyanya dan memujinya
6. Hindarkan tindakan membanding-bandingkan anak dengan temannya, atau dengan kakak atau adiknya
7. Biarkan anak bermain dengan gembira, karena bermain adalah wujud kreatifitas bagi anak. Pada waktu bermain, anak akan merasa gembira dan pada saat itulah kreatifitas akan mengalir deras
Namun perlu diingat, bila hal tersebut diatas
dilakukan sebaliknya, tentunya hal itu akan membunuh kreatifitas anak. Dan ini
kebanyakan dilakukan oleh orang dewasa di sekitar anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar